Gereja untuk Orang Tuli - Alasan dan Sejarah

Menyembah Bersama Orang Tuli Lainnya

Jika Anda cukup beruntung tinggal di daerah yang cukup tuli dan sulit mendengar orang, mungkin ada gereja tuli di dekat Anda. Beberapa gereja tuli, yang relatif sedikit, memiliki gedung sendiri. Mayoritas tampaknya adalah gereja di dalam gereja "pendengaran" yang lebih besar.

Mengapa Pergi ke Gereja Tuna Rungu

Mengapa orang tuli pergi ke gereja-gereja tuli? Untuk alasan yang sama bahwa beberapa orang tunarungu menikmati bersosialisasi dengan orang tuli lain: untuk bersama orang lain seperti mereka.

Selain itu, pengalaman di gereja tuli lebih langsung - orang tidak harus bergantung pada seorang penerjemah. Berada dalam gereja yang tuli juga memberi anggota jemaat tuli perasaan "keluarga". Beberapa gereja tuli bahkan memiliki pendeta tuli, pendeta, atau pemimpin mereka sendiri.

Sejarah Gereja Tuna Rungu

Gereja-gereja tunarungu telah ada selama beberapa generasi, sejak abad kesembilan belas. Sebagai contoh, Gereja Metodis Gereja Tunanetra Fulton-Siemers di Baltimore, Maryland didirikan pada tahun 1895, dan masih beroperasi. Namun, gereja tuli yang lebih awal didirikan oleh Pendeta Thomas Gallaudet (putra Thomas Hopkins Gallaudet). Pada 3 Oktober 1852, ia memulai sidang tuli, yang tumbuh menjadi Gereja St. Ann untuk Tunarungu. Gereja ini masih aktif hari ini, dan dapat ditemukan di Gereja Episkopal St. George di East 16th Street di New York City.

The All Souls Church for the Deaf of Philadelphia (didirikan pada 1888) memiliki pendeta tuli pertama yang ditahbiskan, Henry Syle.

Syle ditahbiskan pada 1876. Hari ini, ingatannya dihormati oleh Henry Syle Memorial Fellowship untuk Studi Seminar, beasiswa Universitas Gallaudet yang diberikan kepada mahasiswa pascasarjana tuli. Informasi mengenai dana tersebut dapat ditemukan dengan meninjau brosur dana abadi di situs Kantor Pengembangan Universitas Gallaudet.

Sumber:

Gallaudet University Archives, http://archives.gallaudet.edu/. Diakses: 28 Oktober 2007.