Stres kronis telah dikaitkan dengan segala sesuatu mulai dari malam tanpa tidur dan kelebihan berat badan hingga penyakit jantung dan stroke! Tapi, dapatkah peningkatan tingkat stres Anda benar-benar membuat COPD Anda lebih buruk? Jawabannya, menurut Dr. Hetal Gandhi, seorang ahli jantung di Pusat Jantung dan Vaskular Danau County, Chicago, adalah ya.
Menurut Dr. Gandhi:
Ketika kita menghadapi situasi yang menegangkan — tidak peduli seberapa gugupnya itu — tubuh kita bereaksi secara fisik, melepaskan hormon yang memungkinkan kita mengatasi keadaan: reaksi "fight or flight" yang terkenal. Hormon-hormon ini — adrenalin, yang meningkatkan detak jantung kita, dan kortisol, yang meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan jumlah gula darah dalam sistem kita — dimaksudkan untuk membantu kita bertahan hidup dalam bahaya.
Tetapi, apa yang terjadi pada hormon-hormon itu ketika sumber stres kita bukanlah hewan liar yang mencoba memakan kita untuk makan malam, tetapi sesuatu yang jauh lebih halus, seperti berselisih dengan pasangan kita atau terjebak dalam kemacetan? Apakah iritasi berkepanjangan dan berkelanjutan yang terjadi setiap hari juga mempengaruhi tubuh kita secara merugikan? Anda yakin mereka melakukannya.
Gandhi berkomentar lebih lanjut:
Apa yang terjadi ketika tubuh kita melepaskan bahan kimia yang dirancang untuk melawan bahaya, dan sumber-sumber stres ini tetap ada atau kita tidak mendapatkan pemulihan istirahat yang cukup antara satu peristiwa yang menimbulkan stres dan yang berikutnya? Stres yang berkepanjangan dan terus-menerus ini, yang berlangsung terus-menerus, selama berhari-hari atau berminggu-minggu pada suatu waktu — dikenal sebagai stres kronis. Stres kronis telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi, masalah kardiovaskular, sakit kepala dan sakit perut, depresi, dan sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Kita semua telah mendengar bahwa stres membuat Anda sakit, mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, terutama flu, flu, dan penyakit pernapasan.
Tapi, Dr. Gandhi melangkah lebih jauh untuk menyatakan bahwa stres dapat membuat kondisi kesehatan lainnya menjadi lebih buruk, seperti COPD, asma, gastroesophageal reflux disease (GERD) dan irritable bowel syndrome (IBS).
Cara Mengurangi Risiko Anda
Apa boleh buat? Dr. Gandhi menyarankan kiat-kiat berikut:
- Dapatkan olahraga teratur - olahraga mengatur suasana hati Anda, membantu Anda membakar kalori dan meningkatkan energi Anda.
- Banyak tidur - orang dewasa harus tidur setidaknya 7 jam setiap malam.
- Bagikan perasaan Anda secara terbuka dengan seseorang yang Anda percayai atau jadikan jurnal.
- Habiskan waktu bersama teman dan keluarga - orang yang melakukan ini menangani stres dengan lebih efektif.
- Bermeditasi - berlatih meditasi, memandu imajinasi, yoga, atau jenis latihan relaksasi lainnya memiliki banyak manfaat, termasuk pengurangan stres.
- Makan cokelat - akhirnya, Anda memiliki izin untuk memanjakan gigi manis Anda. Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa cokelat telah ditemukan dapat menurunkan hormon stres dalam tubuh.