Clostridium Difficile adalah bakteri yang dapat menyebabkan diare dan gejala gastrointestinal lainnya.
C. difficile, atau C. diff untuk jangka pendek, sangat umum pada anak-anak yang baru-baru ini menggunakan antibiotik untuk jangka waktu yang lama. Selain mengonsumsi antibiotik , anak-anak berisiko lebih tinggi untuk infeksi C. difficile jika mereka telah berada di rumah sakit, terutama untuk jangka waktu yang lama, memiliki penyakit kronis, dan / atau masalah dengan sistem kekebalan mereka.
Gejala Clostridium
Selain diare, C. difficile dapat menyebabkan C. difficile colitis, dengan gejala yang dapat meliputi:
- berbau busuk, berair diare
- demam
- sakit perut
- mual
- kehilangan selera makan
Gejala yang lebih parah dapat termasuk diare berdarah, demam, nyeri perut, dan demam, yang dapat mengindikasikan bahwa anak mengalami C. difficile disentri atau kolitis pseudomembran.
Diagnosa
Kultur tinja atau tes deteksi antigen tinja untuk C. difficile dapat membantu menentukan apakah anak Anda memiliki infeksi C. difficile. Tes juga dapat dilakukan untuk mencari toksin C. difficile dalam sampel tinja.
Pengobatan
Infeksi C. difficile dapat hilang dengan sendirinya, terutama jika antibiotik yang memicu infeksi dihentikan. Dalam kasus lain, infeksi C. difficile dapat diobati dengan antibiotik, biasanya Flagyl (metronidazole). Vankomisin oral juga kadang-kadang digunakan, meskipun Flagyl adalah obat pilihan lini pertama pilihan untuk membantu menurunkan tingkat strain resisten C.
difficile.
Apa yang perlu Anda ketahui
Hal lain yang perlu diketahui tentang infeksi C. diff meliputi:
- Tingkat infeksi C. difficile telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
- Antibiotik yang paling sering dikaitkan dengan infeksi C. difficile termasuk amoxicillin, ampicillin, cephalosporins, dan clindamycin.
- Menghindari terlalu sering menggunakan antibiotik dan mencuci tangan dengan hati-hati dapat membantu mencegah infeksi C. difficile.
- Bakteri C. difficile biasanya dapat ditemukan di tinja 50% bayi baru lahir dan 5% bayi yang lebih tua, meskipun mereka tidak sakit dan tidak memiliki gejala.
- Sampel tinja yang akan diuji untuk C. difficile biasanya disimpan dalam lemari es sampai tes dapat dilakukan.
Dan sayangnya, C. diff. infeksi kadang-kadang kembali bahkan setelah mereka diobati dengan benar. Transplantasi tinja adalah pengobatan baru untuk pasien yang mengalami C. diff berulang. infeksi.
Sumber:
Kliegman: Nelson Textbook of Pediatrics, edisi ke-18.
Long: Prinsip & Praktik Penyakit Infeksi Anak, edisi ke-3.
Pokorn M. Severe Clostridium difficile terkait penyakit pada anak-anak. Pediatr Infect Dis J. 01-OCT-2008; 27 (10): 944-6.