Memahami dan Mengatasi Afasia

Afasia adalah gangguan bahasa serius yang dapat diobati tetapi tidak disembuhkan

Afasia adalah gangguan bahasa. Afasia dapat mempengaruhi bahasa ekspresif atau reseptif, meskipun afasia bahasa ekspresif lebih umum. Orang dengan afasia memiliki kecerdasan dan kemampuan artikulasi yang rata-rata atau lebih baik. Afasia dapat terjadi selama periode perkembangan atau mungkin terjadi di kemudian hari sebagai akibat dari cedera otak , penyakit, atau penyakit.

Afasia tidak terjadi saat lahir; itu selalu merupakan hasil dari cedera otak yang disebabkan oleh trauma atau penyakit. Kabar baiknya adalah bahwa orang yang lebih muda dengan afasia lebih mungkin untuk memulihkan kemampuan mereka. Ini karena otak masih membentuk koneksi, dan bagian otak yang berbeda belum memiliki spesialisasi. Beberapa anak dengan afasia mampu mengkompensasi cedera otak dengan menggunakan bagian lain dari otak untuk berbicara dan bahasa.

Gejala Afasia

Seperti apakah afasia di dunia nyata? Jawabannya tergantung pada jenis dan tingkat kerusakan otak yang mereka alami. Beberapa anak dengan afasia mungkin tidak dapat memahami bahasa tulisan atau lisan. Orang lain mungkin menggunakan bahasa dengan cara yang aneh, menambahkan kata-kata yang tidak perlu atau tidak masuk akal. Dalam banyak kasus, anak-anak dengan afasia tidak menyadari tantangan mereka sendiri dan sehingga mereka mungkin menjadi frustrasi ketika mereka tidak dipahami.

Afasia reseptif secara khusus mempengaruhi kemampuan individu untuk memahami dan memahami bahasa.

Aphasia ekspresif mempengaruhi kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Beberapa orang mungkin hanya memiliki satu atau bentuk lain dari afasia, meskipun banyak yang memiliki kesulitan ekspresif dan reseptif.

Afasia juga dapat menyebabkan masalah bahasa lainnya. Sebagai contoh:

Beberapa anak-anak dengan afasia mungkin memiliki waktu yang sulit secara fisik menghasilkan bunyi ujaran.

Mungkin butuh waktu lama bagi mereka untuk mengeluarkan kata-kata mereka, dan mereka berbicara dalam kalimat yang sangat singkat. Mereka mungkin juga tidak sengaja meninggalkan kata-kata atau menambahkan kata-kata tambahan. Beberapa jenis aphasia, seperti afasia Broca, dapat menyebabkan kesulitan berbicara - tetapi tidak ada kesulitan dalam memahami bahasa.

Gejala tambahan mungkin termasuk:

Mengobati dan Mengelola Afasia

Afasia dapat diobati , tetapi tidak dapat disembuhkan. Sebagian besar pusat pengobatan di sekitar terapi wicara ; terapis yang baik akan membangun program di sekitar kebutuhan spesifik pasien.

Tidak mengherankan, afasia bisa menjadi masalah besar di lingkungan sekolah, terutama setelah nilai primer. Tidak hanya para guru yang mengharapkan semakin banyak komunikasi dan ekspresi verbal, tetapi teman sebaya juga menuntut komunikasi sosial yang lebih baik. Ada berbagai pendekatan yang dapat digunakan guru dan pembantu untuk mendukung pembelajaran dan komunikasi; sebagai contoh: