Arteri basilar terdiri dari dua arteri vertebral yang telah bergabung bersama. Ini adalah pembuluh yang merupakan pasokan utama darah ke bagian belakang otak. Area otak ini, yang dikenal sebagai batang otak, mengkoordinasikan gerakan dan keseimbangan dan memainkan peran utama dalam tidur, bermimpi, pencernaan, menelan, bernapas, penglihatan, dan detak jantung.
Penyebab
Ada berbagai kondisi yang dapat mempengaruhi aliran aliran darah ke batang otak. Stroke yang terjadi di batang otak disebabkan oleh gumpalan darah atau perdarahan. Dalam beberapa kasus, stroke batang otak mungkin disebabkan oleh cedera pada arteri sebagai akibat dari gerakan kepala atau leher yang tiba-tiba.
Mirip dengan faktor risiko untuk stroke, penyebab stroke arteri basilar termasuk yang berikut:
- Merokok
- Tekanan darah tinggi
- Diabetes
- Peningkatan kadar kolesterol
- Pecahnya dinding arteri
- Penyakit jaringan ikat
- Vasculitis
- Kondisi ortopedi leher
Gejala
Stroke karena oklusi atau perdarahan arteri basilar dapat menyebabkan berbagai gejala yang meliputi kelumpuhan, kesulitan bernapas, menelan, penglihatan ganda, koma , dan bahkan kematian.
Beberapa gejala umum dari stroke arteri basilar adalah sebagai berikut:
- Kesulitan keseimbangan
- Vertigo
- Penglihatan ganda atau kehilangan penglihatan
- Kehilangan koordinasi
- Kesulitan menelan
- Kesulitan mengucapkan kata
- Kebas
- Kelemahan dalam satu setengah tubuh
- Mual
- Hilang ingatan
- Inkontinensia
- Sakit kepala
- Berkeringat
Diagnosa
Stroke yang terjadi di batang otak sulit didiagnosis karena gejalanya kompleks. Tes berikut mungkin dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis:
- CT scan
- MRI scan
- Computed tomography angiogram (CTA)
- Magnetic resonance angiography (MRA)
- USG
- Tes darah
- Echocardiogram
- Elektrokardiogram (EKG)
- Holter Monitor
- sinar X
Pengobatan
Stroke adalah keadaan darurat medis dan perlu segera diobati. Pengobatan stroke arteri basilar mirip dengan stroke. Perawatan mungkin termasuk pemberian aktivator plasminogen jaringan intravena (tPA) selama pasien telah menerimanya dalam waktu tiga jam setelah timbulnya gejala.
Mengurangi Faktor Risiko
Sementara faktor risiko tertentu seperti usia, jenis kelamin, keturunan, dan etnisitas tidak dapat dikendalikan, pasien dengan faktor risiko stroke dapat mengurangi risiko stroke dengan memulai pengobatan yang mengontrol faktor risiko dan menyesuaikan pilihan gaya hidup mereka.
Cara untuk mengendalikan faktor risiko stroke meliputi:
- Berhenti merokok
- Kehilangan berat
- Berolahraga
- Mengurangi asupan alkohol
- Menggunakan obat pengencer darah untuk mencegah pembentukan gumpalan