Bagaimana Anda berkomunikasi dengan seseorang yang tidak memiliki kemampuan berbicara atau menggunakan bahasa isyarat? Banyak orang dengan autisme berkomunikasi menggunakan kartu bergambar. Baik dipotong dari majalah, dicetak dari CD, atau dibeli sebagai satu set, kartu gambar menawarkan individu autis kemampuan untuk mengkomunikasikan kebutuhan, keinginan, dan bahkan ide tanpa perlu bahasa lisan.
Karena banyak orang di spektrum autisme cenderung belajar secara visual, masuk akal untuk mulai berkomunikasi dengan gambar. Sama pentingnya, gambar adalah alat komunikasi universal dan mereka sama dimengerti oleh orang asing atau rekan-rekan muda seperti oleh orang tua atau terapis.
Sistem Komunikasi Pertukaran Gambar (PECS)
Dalam komunitas autisme, istilah Pecs (biasanya diucapkan "pex") telah menjadi identik dengan kartu bergambar jenis apa pun. Dan, sama seperti "tisu" telah berarti sama dengan "jaringan," Pecs telah kehilangan banyak asosiasi mereknya. Tapi PECS sebenarnya adalah program merek dagang dari Pyramid Educational Products, sebuah perusahaan kecil yang didirikan pada 1980-an oleh Lori Frost dan Andrew Bondy.
Produk Piramida memang menghasilkan cukup banyak kartu bergambar, meskipun itu bukan koleksi gambar terbesar yang tersedia. Mereka juga memproduksi buku-buku velcro-lined yang dirancang untuk menyimpan gambar-gambar yang didukung velcro; tetapi, sekali lagi, ini bukan produk gambar kartu yang paling menarik atau komprehensif di pasar .
Yang jauh lebih penting bagi filosofi PECS bukanlah kartu bergambar spesifik atau pemegangnya, melainkan proses di mana anak-anak non-verbal (dan orang dewasa) diajarkan untuk menggunakan kartu-kartu ini. Seiring waktu, klaim pembuat Pecs (dan klaim mereka didukung oleh pengalaman dan penelitian), anak-anak yang menggunakan Pecs membangun keterampilan komunikasi independen.
Pada saat yang sama, tampaknya sebagai produk sampingan, banyak anak juga mendapatkan bahasa lisan yang signifikan.
Pendekatan PECS
Jika Anda memilih untuk menggunakan PECS (bukan hanya menawarkan kartu bergambar sebagai alat untuk komunikasi), Anda harus dilatih melalui Produk Piramida. Program pelatihan mereka mempersiapkan Anda untuk bekerja dengan seorang pembelajar melalui enam fase:
- Pada Tahap pertama, pelatih (itulah Anda) bekerja dengan pelajar dan pengasuh mereka untuk mencari tahu apa yang mungkin paling memotivasi pelajar itu (bola, mainan, makanan, dll.). Kartu dibuat gambar yang memotivasi item dan sepasang pelatih membantu pelajar menemukan bahwa, dengan menyerahkan kartu, mereka bisa mendapatkan objek yang diinginkan.
- Pada Tahap dua, pelatih bergerak lebih jauh dari pelajar, sehingga pembelajar harus benar-benar datang ke pelatih dan menyerahkan kartu. Ini adalah pelajaran keterampilan hidup dalam mencari dan mendapatkan perhatian orang lain.
- Tahap tiga mengharuskan pembelajar untuk membedakan di antara banyak gambar ketika meminta suatu item. Bagi sebagian pelajar, ini mudah, bagi yang lain, itu lebih sulit. Beberapa pelajar belajar paling baik dengan foto, dan yang lain dengan gambar grafis yang mendekati penampilan objek.
- Fase empat memulai pembelajar dalam proses membangun kalimat melalui "kalimat strip." Alih-alih satu gambar, mereka mungkin menjatuhkan starter "Saya ingin" di strip untuk membuat kalimat: "Saya ingin bola."
- Fase lima menantang peserta didik untuk membuat pertanyaan menggunakan strip kalimat, pembuka, dan gambar.
- Dalam Fase enam, peserta didik diajarkan untuk mengomentari dunia di sekitar mereka dengan menjawab pertanyaan seperti "apa yang Anda dengar?" "apa yang kamu lihat?" Mereka belajar menggunakan deskriptor ("bola hijau besar") dan bahasa gambar yang lebih kompleks.
Proses belajar ini bisa memakan waktu berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun. Sepanjang, peserta didik didorong untuk menggunakan Pecs di berbagai pengaturan dan dengan mitra yang berbeda.
Mengapa Pecs?
Komunikasi berbasis gambar sangat hampir gratis. Yang Anda butuhkan hanyalah sebuah majalah penuh dengan gambar, gunting, notebook looseleaf dan beberapa velcro.
PECS, di sisi lain, bisa sangat mahal: beberapa ratus dolar untuk pelatihan awal, ratusan lebih untuk konsultasi berkelanjutan, dan seterusnya. Apakah itu layak?
Menurut Piramida Produk, perbedaan antara pendekatan Pecs dan komunikasi berbasis gambar sederhana cukup besar. Yang paling penting, perbedaannya terletak pada penyediaan peserta dengan alat untuk berkomunikasi secara spontan dan mandiri. Selain hanya membuat komunikasi lebih lancar, prosesnya juga bisa:
- Menurunkan perilaku negatif yang disebabkan oleh frustrasi;
- Tingkatkan ketersediaan untuk pembelajaran dan interaksi;
- Meningkatkan keterkaitan dan kedekatan emosional ;
- Bangun kemampuan berbahasa lisan (ini bukan hasil langsung dari Pecs, tetapi tampaknya terjadi sebagai keterampilan PECS meningkat).
Sumber:
Frost, L. & Bondy, A. (2006). Bahasa Umum: Menggunakan Perilaku Verbal BF Skinner untuk Penilaian dan Pengobatan Ketidakmampuan Komunikasi di SLP-ABA. The Journal of Speech - Patologi Bahasa dan Analisis Perilaku Terapan. 1, 103-110.
> Ruth Anne Rehfeldt & Shannon L. Root (2005). Menetapkan keterampilan meminta turunan pada orang dewasa dengan cacat perkembangan yang parah. Jurnal Analisis Perilaku Terapan, 38, 101-105.
Yokoyama, K., Naoi, N., & Yamamoto, J. (2006). Mengajarkan perilaku verbal menggunakan Picture Exchange Communication System (PECS) dengan anak-anak dengan gangguan spektrum autistik. Jurnal Pendidikan Khusus Jepang, 43, 485-503.