Gagal Ginjal: Potensi Efek Samping dari Avastin?

Memeriksa Avastin dan Efek Merugikannya

Avastin (bevacizumab) adalah obat yang menargetkan jenis protein (VEGF) yang ada di banyak tumor usus besar . Dengan demikian, itu membantu mencegah tumor menyebar ke lokasi lain di tubuh ( bermetastasis ).

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa menambahkan Avastin ke rejimen kemoterapi dapat membantu orang dengan kanker usus besar hidup lebih lama. Namun, produsen Avastin telah mengeluarkan peringatan tentang risiko tertentu yang terkait dengan obat itu, dan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Annals of Pharmacotherapy melaporkan efek samping potensial lainnya - gagal ginjal.

Rincian Studi

Penting untuk dicatat bahwa penelitian ini adalah laporan kasus, yang berarti membicarakan pengalaman satu orang. Secara khusus, pria berusia 26 tahun dengan leiomyosarcoma (kanker kolorektal yang langka) mengembangkan gagal ginjal saat dirawat dengan Avastin dan para peneliti memutuskan bahwa Avastin telah menyebabkannya.

Hasil dari laporan kasus ini tidak menunjukkan bahwa orang yang menggunakan Avastin perlu khawatir tentang mengembangkan gagal ginjal. Saya menyampaikan informasi ini untuk berjaga-jaga jika seseorang yang menggunakan Avastin mengalami gejala gagal ginjal, sehingga mereka dapat mengumpulkan dua dan dua lebih cepat. Gejala dapat termasuk retensi cairan, tekanan darah tinggi, detak jantung tidak teratur, otot berkedut, dan kejang.

Ringkasan Penelitian Terkait

Perawatan lain untuk Kanker Kolorektal

Selain Avastin, obat yang secara khusus menargetkan kanker kolorektal, ada perawatan lain yang tersedia untuk penyakit ini.

Dari catatan, pengobatan khusus penyakit kolorektal sebagian besar tergantung pada tingkat keparahan atau stadium penyakit.

Berikut beberapa cara di mana kolorektal dirawat:

Untungnya, selama 30 tahun terakhir, pemahaman kita tentang kanker kolorektal telah meningkat. Kami sekarang tahu lebih banyak tentang patogenesis kanker ini, penyebabnya, dan faktor-faktor risiko potensial. Lebih jauh lagi, kami sekarang lebih memahami bagaimana menyaring penyakit ini dan mencegah penyakit serius. Selain itu, sekelompok obat sedang dalam proses untuk mengobati tahap awal penyakit ini, dan pendekatan multidisiplin lebih lanjut memajukan pengobatan penyakit ini. Ke depan, para ahli optimis bahwa pengobatan penyakit mematikan ini hanya akan membaik. Namun demikian, cara terbaik untuk menangani kanker kolorektal adalah dengan menangkapnya secara dini menggunakan metode skrining seperti kolonoskopi.

Sumber: Barakat, R. dan Singh, N. "Nefritis Interstitial Sekunder untuk Pengobatan Bevacizumab di Metastatic Leiomyosarcoma." The Annals of Pharmacotherapy 41.4 (2007): 707-710. Diakses 21 April 2007.