Tips untuk Mengatasi Iritasi Kulit Dari Diare

Kebanyakan orang dewasa yang sehat mengalami diare beberapa kali dalam setahun. Orang dengan sindrom iritasi usus (IBS) dan penyakit radang usus (IBD) mungkin mengalami diare untuk jangka waktu yang lama. Kadang-kadang diare dapat membakar kulit, terutama jika tinja sangat longgar dan asam. Melakukan operasi seperti j-pouch (ileal pouch-anal anastomosis) atau anastomosis ileoanal, di mana usus besar dikeluarkan, dapat menyebabkan feses yang bersifat asam dan terbakar. Ini bisa sangat mengganggu kulit dan sulit diobati.

Berikut adalah beberapa tips tentang cara mengurangi iritasi kulit, termasuk makanan apa yang dapat memperburuk diare dan makanan apa yang bisa membantu.

1 -

Pertahankan Area Bersih
diane39 / istock

Setelah buang air besar, bersihkan area dengan lembut dengan tisu basah atau tisu bayi. Kadang-kadang, bagaimanapun, bahkan menghapus lembut bisa menyakitkan. Taktik lain adalah membasahi pantat Anda dengan mandi Sitz atau menggunakan kepala pancuran untuk menyemprot. Biarkan area tersebut kering atau gunakan hair dryer pada pengaturan dingin.

2 -

Menerapkan Cream Penghalang
Getty Images / Biwa Studio

"Barrier cream" berarti segala sesuatu yang akan melapisi kulit dan melindunginya dari tinja dan kelembaban. Krim ruam popok yang mengandung oksida seng bekerja sangat baik saat dioleskan pada kulit yang bersih dan kering. Mengajukan permohonan kembali setelah buang air besar. Petroleum jelly atau vitamin A dan D cream juga berfungsi melindungi kulit dari diare.

3 -

Hindari Mandi dan Mandi Air Panas
Getty Images / Lumina Imaging

Rasanya seperti berendam dalam air panas akan menjadi yang terbaik untuk kulit yang sakit dan rusak. Namun, mandi air panas dan mandi benar-benar dapat mengeringkan kulit. Merendam air hangat dapat membantu. Gunakan krim pembatas setelah mandi atau mandi untuk mengunci kelembapan.

4 -

Minum Banyak Cairan
Getty Images / Diamond Sky Images

Jika Anda mengalami diare, dan terutama jika sudah kronis, Anda berisiko mengalami dehidrasi. Minum air dan cairan penghidrasi lainnya dapat membantu Anda mencegah dehidrasi dan juga bekerja untuk menjaga kulit Anda kering. Hindari kafein dan alkohol , yang memiliki efek dehidrasi.

5 -

Hindari Makanan Bermasalah
Getty Images / Ini adalah Gambar Lukerative

Beberapa makanan dapat memicu atau menyebabkan diare, atau membuat tinja Anda lebih asam. Beberapa makanan yang harus dihindari termasuk:

6 -

Waspadai Suplemen
Gambar Getty Images / ATU

Banyak orang mengonsumsi berbagai suplemen bersama dengan obat-obatan, dan orang-orang dengan IBD tidak terkecuali. Beberapa jenis suplemen dapat menyebabkan tinja menjadi lebih menjengkelkan pada kulit Anda. Ini termasuk:

7 -

Hindari Susu
Getty Images / Jose A. Bernat Bacete

Produk susu seperti susu, es krim, dan keju dapat memperparah diare, terutama jika Anda mengalami intoleransi laktosa . Pastikan untuk mendapatkan cukup kalsium dalam makanan Anda dari sumber lain seperti sayuran hijau, daun dan salmon atau udang.

8 -

Hindari Duduk Berkepanjangan
Getty Images / Jonny le Fortune

Duduk untuk waktu yang lama tidak mudah di bagian bawah Anda, terutama jika Anda juga memiliki wasir . Hindari duduk terlalu banyak jika mungkin — berbaring akan lebih mudah di bagian bawah Anda.

9 -

Duduk di atas Bantal
Getty Images / Merethe Svarstad Eeg / EyeEm

Menghindari duduk untuk jangka waktu yang lama adalah ide yang bagus, tetapi dalam kenyataannya, kebanyakan dari kita harus duduk untuk bagian dari hari untuk pergi bekerja atau bersekolah. Jika Anda tidak dapat mengambil cuti beberapa hari untuk mengatasi diare dan kulit Anda yang terganggu, cobalah duduk di atas bantal. Tidak perlu sesuatu yang istimewa — bahkan bantal tidur pun akan terjepit.

10 -

Obati Diare
Getty Images / Joff Lee

Pada akhirnya, cara terbaik untuk menyembuhkan kulit Anda adalah mendapatkan sumbernya dan memperlambat diare Anda. Selain mengobati IBD Anda atau kondisi lain yang menyebabkan diare, makanan berikut dapat membantu:

> Sumber:

> Crohn's dan Colitis Foundation of America. (Mei 2012). Diet dan IBD.