Facial Masking di Penyakit Parkinson

Mengobati Kehilangan Kontrol Motor Wajah Secara Progresif

Masked facies (juga dikenal sebagai hypomimia) adalah hilangnya ekspresi wajah yang paling sering dikaitkan dengan penyakit Parkinson . Dinamakan demikian karena kondisi memberi orang yang terkena ekspresi yang tetap, seperti topeng.

Pada penyakit Parkinson, masking dapat terjadi karena hilangnya kontrol motorik secara progresif pada otot wajah seperti pada bagian tubuh yang lain.

Fasies bertopeng dapat memperumit situasi yang sudah sulit, mengasingkan kenalan yang mungkin ditunda atau terganggu oleh kurangnya respons emosional.

Masker wajah juga dapat terjadi dengan gangguan kejiwaan atau psikologis tertentu, tetapi, dalam kasus ini, penyebabnya tidak terkait dengan hilangnya kontrol otot melainkan penindasan emosional (kadang-kadang disebut sebagai tampilan pengaruh yang berkurang atau, dalam kasus skizofrenia, mempengaruhi datar). Hal yang sama dapat terjadi dengan obat-obatan tertentu yang dapat secara signifikan menumpulkan respons emosional seseorang.

Dengan demikian, kita cenderung menggunakan istilah hypomimia untuk menggambarkan masking wajah dalam konteks penyakit Parkinson. Ini menunjukkan hilangnya kontrol motorik yang sebenarnya, bukan manifestasi fisik dari penodaan emosional.

Masked Facies di Penyakit Parkinson

Sangat mudah bagi sebagian besar dari kita untuk memahami mengapa memiliki wajah tanpa ekspresi bisa menjadi traumatis. Manusia berkomunikasi tidak hanya melalui kata-kata tetapi melalui perubahan ekspresi wajah yang halus dan bergerak cepat.

Seseorang yang tidak mampu menyampaikan emosi-emosi ini secara langsung akan bingung karena yang lain mungkin mengabaikan atau salah menafsirkan kata ketika ekspresi tidak cocok.

Fasies masked adalah gejala dari sifat degeneratif penyakit Parkinson. Ciri khas dari penyakit ini adalah hilangnya kontrol motorik secara progresif dan bukan hanya anggota tubuh utama tetapi gerakan otot tangan, mulut, lidah, dan wajah yang lebih halus.

Hipomimia dapat mempengaruhi kedua gerakan wajah sukarela (seperti senyuman) dan yang tidak disengaja (seperti terjadi ketika seseorang terkejut). Ada juga derajat efek yang digunakan dokter untuk membantu melacak perkembangan gangguan:

Terapi untuk Masked Facies

Ekspresi wajah penting. Penelitian telah menunjukkan bahwa kualitas hidup lebih baik pada orang dengan Parkinson yang telah menjalani terapi untuk meningkatkan kontrol wajah daripada mereka yang tidak. Ini biasanya menuntut program intensif, terapis-terapis yang pada awalnya akan fokus pada gerakan wajah yang lebih luas, seperti mengangkat alis, meregangkan mulut, atau mengerutkan wajah.

Salah satu teknik yang disebut perawatan suara Lee Silverman (LSVT), digunakan oleh beberapa orang untuk membantu orang dengan Parkinson berbicara lebih keras dan lebih jelas. Ini menggunakan latihan artikulasi yang mirip dengan teknik akting panggung di mana seseorang diajarkan untuk proyek dan memberlakukan "perilaku berbicara" oleh:

Teknik LSVT dan pendekatan rehabilitatif serupa (seperti nyanyian koor atau amplifikasi suara) telah terbukti bermanfaat dalam membantu orang dengan Parkinson memisahkan dan mengontrol otot wajah tertentu secara lebih efektif ketika berkomunikasi dalam kelompok atau satu lawan satu.

> Sumber:

> Dumer, A .; Oster, H .; McCabe, D. et al. "Efek Perawatan Suara Lee Silverman (LSVT® LOUD) pada Hypomimia pada penyakit Parkinson." Jurnal Masyarakat Neuropsikologi Internasional . 2014; 20 (3): 302-12.

> Ricciardi, L .; Baggio, P .; Ricciardi, D. et al. "Rehabilitasi Hipomimia pada Penyakit Parkinson: Studi Kelayakan dari Dua Pendekatan Berbeda." Ilmu Neurologis. 2016; 37 (3); 431-6.

> Ricciardi, L .; Bologna, M .; Morgante, E. et al. "Mengurangi Ekspresi Wajah pada Penyakit Parkinson: Gangguan Motor Murni?" Jurnal Ilmu Neurologis . 2015; 358 (1-2): 125-30.