Gangguan Gerak Berulang Mempengaruhi Jutaan Orang
Gangguan gerakan berulang adalah sekelompok besar kondisi yang terutama mempengaruhi jaringan lunak, termasuk saraf, tendon, ligamen, dan otot. Gangguan gerakan berulang termasuk keluarga kondisi otot yang dihasilkan dari gerakan berulang yang dilakukan dalam perjalanan kerja normal atau kegiatan sehari-hari. Gangguan gerakan berulang juga disebut:
- Gangguan Trauma Kumulatif
- Cedera Stres berulang
- Sindrom Berlebihan
Gangguan gerakan berulang dapat meliputi:
- sindrom carpal tunnel
- radang kandung lendir
- tendinitis / tendonitis
- epicondylitis (tennis elbow)
- kista ganglion
- tenosynovitis
- radang sendi
Penyebab
Gangguan gerakan berulang disebabkan oleh:
- terlalu banyak pengulangan yang tidak terputus dari suatu aktivitas atau gerak
- gerakan tidak wajar atau canggung seperti memutar lengan atau pergelangan tangan
- pekerjaan yg terlalu keras
- postur yang salah
- kelelahan otot
Lokasi Umum
Gangguan gerakan berulang terjadi paling sering di:
- tangan
- jari-jari
- jempol
- pergelangan tangan
- siku
- bahu
Gangguan gerakan berulang juga bisa terjadi di:
- leher
- kembali
- pinggul
- lutut
- kaki
- kaki
- pergelangan kaki
Gejala
Gangguan gerakan berulang sering ditandai oleh:
- rasa sakit
- perasaan geli
- mati rasa
- terlihat pembengkakan atau kemerahan pada area yang terkena
- hilangnya fleksibilitas dan kekuatan daerah yang terkena dampak
Untuk beberapa individu, mungkin tidak ada tanda cedera yang terlihat, meskipun mereka mungkin merasa sulit untuk melakukan tugas-tugas yang mudah.
Seiring waktu, gangguan gerakan berulang dapat menyebabkan kerusakan sementara atau permanen pada jaringan lunak di tubuh seperti:
- otot-otot
- saraf
- tendon
- ligamen
Gangguan gerakan berulang juga dapat menyebabkan kompresi saraf atau jaringan.
Faktor risiko
Umumnya, gangguan gerak berulang memengaruhi individu yang melakukan tugas berulang seperti:
- pekerjaan perakitan
- pembungkus daging
- jahit
- memainkan alat musik
- kerja komputer
Gangguan gerakan berulang juga dapat memengaruhi individu yang terlibat dalam aktivitas seperti:
- pekerjaan tukang kayu
- berkebun
- tenis
Perawatan
Perawatan untuk gangguan gerakan berulang biasanya termasuk mengurangi atau menghentikan gerakan yang menyebabkan gejala.
Opsi perawatan gangguan gerakan berulang juga bisa meliputi:
- mengambil jeda untuk memberi waktu area yang terpengaruh untuk beristirahat
- mengadopsi latihan peregangan dan relaksasi
- menerapkan es ke area yang terkena untuk mengurangi rasa sakit dan bengkak
- menggunakan obat-obatan, seperti:
- penghilang rasa sakit
- kortikosteroid
- NSAID (obat anti-inflamasi non-steroid)
- splint mungkin dapat meredakan tekanan pada otot dan saraf
- terapi fisik dapat meredakan nyeri dan nyeri pada otot dan persendian
- Dalam kasus yang jarang, operasi mungkin diperlukan untuk meredakan gejala dan mencegah kerusakan permanen.
Pencegahan
Beberapa pengusaha telah mengembangkan program ergonomis untuk membantu pekerja menyesuaikan kecepatan kerja dan mengatur peralatan kantor untuk meminimalkan masalah.
Penelitian
Banyak penelitian yang sedang berlangsung tentang gangguan gerakan berulang ditujukan untuk pencegahan dan rehabilitasi. National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases (NIAMS) mendanai penelitian tentang gangguan gerakan berulang.
Prognosa
Sebagian besar individu dengan gangguan gerakan berulang pulih sepenuhnya dan dapat menghindari cedera kembali dengan:
- mengubah cara mereka melakukan gerakan berulang
- mengubah frekuensi yang mereka gunakan
- mengubah jumlah waktu istirahat diantara gerakan.
Tanpa perawatan, gangguan gerakan berulang dapat menyebabkan cedera permanen dan hilangnya fungsi sepenuhnya di area yang terkena.
> Sumber:
> NINDS Replicable Motion Disorders Information Page