Gejala dan Pengobatan Antiphospholipid Syndrome

Antiphospholipid syndrome (APS), juga dikenal sebagai 'lengket darah,' adalah gangguan autoimun — hasil dari sistem kekebalan tubuh yang pada dasarnya berputar pada tubuh dan menyerangnya karena kesalahan. Dalam kasus APS, tubuh membuat antibodi terhadap protein darahnya sendiri.

Sindrom antiphospholipid dapat terjadi pada individu tanpa penyakit yang terkait. Ini disebut APS primer.

Gangguan ini juga dapat terjadi dengan systemic lupus erythematosus (SLE) atau gangguan autoimun lainnya. Ini disebut APS sekunder.

Seberapa sering sindrom antifosfolipid belum diketahui. Antibodi APS dapat ditemukan pada sebanyak 50% orang dengan lupus dan sekitar 1% sampai 5% dari sisa populasi. Sindrom antiphospholipid paling sering terjadi pada orang dewasa muda hingga setengah baya, tetapi dapat dimulai pada usia berapa pun.

Gejala

Bersama dengan antibodi, tubuh mulai memproduksi gumpalan darah. Bekuan darah dapat memblokir arteri dan vena, memotong suplai darah ke bagian tubuh. Gejala-gejala pengalaman individu berasal dari lokasi (s) dan efek dari gumpalan darah :

Bentuk sindrom antiphospholipid yang paling serius, yang disebut APS katastropik, terjadi ketika banyak organ internal mengalami pembekuan darah selama beberapa hari hingga berminggu-minggu.

Diagnosa

Diagnosis sindrom antiphospholipid bergantung pada gejala dan tanda-tanda karakteristik, ditambah tes laboratorium. Jika seseorang mengalami pembekuan darah di kaki tanpa sebab lain, misalnya, APS mungkin harus disalahkan. Tes darah untuk antibodi antikardiolipin dapat membantu mengkonfirmasi diagnosis. Hasil tes abnormal lainnya, seperti trombosit atau anemia yang menurun, dapat ditemukan. Computed tomography (CT) scan atau magnetic resonance imaging (MRI) dapat mengkonfirmasi adanya pembekuan darah.

Pengobatan

Perawatan untuk sindrom antiphospholipid didasarkan pada gejala individu. APS bencana membutuhkan rawat inap. Beberapa individu yang memiliki antibodi karakteristik tetapi tidak ada gejala APS dapat dimulai pada aspirin dosis rendah setiap hari untuk membantu mengurangi risiko pembekuan darah. Jika gumpalan darah ditemukan, orang tersebut mulai dengan obat antikoagulan seperti Coumadin (warfarin) atau Lovenox (enoxaparin).

Dengan pengobatan dan modifikasi gaya hidup (seperti menghindari lama tidak aktif di mana gumpalan dapat terbentuk di kaki), kebanyakan orang dengan sindrom antiphospholipid primer dapat menjalani kehidupan yang normal dan sehat.

Mereka yang memiliki APS sekunder mungkin memiliki masalah tambahan karena kondisi rheumatic atau autoimun yang mendasarinya.

Sumber:

"Antiphospholipid Antibody Syndrome." Halaman Info. 15 Okt 2006. The APS Foundation of America.