Manajemen Nyeri Aktif dan Pasif

Penatalaksanaan nyeri bisa datang dalam berbagai bentuk, seperti melakukan latihan rutin atau melihat spesialis nyeri. Tetapi tahukah Anda bahwa ada perbedaan klasifikasi dari berbagai jenis tindakan manajemen rasa sakit yang Anda ambil?

Bahkan, pada tingkat yang paling luas, teknik manajemen nyeri dapat dipecah menjadi perawatan aktif atau pasif. Idealnya, memiliki perpaduan yang tepat dari kedua tipe ini akan sangat bermanfaat.

Apa itu Manajemen Nyeri Aktif?

Dengan manajemen nyeri aktif, penderita rasa sakit harus secara aktif berpartisipasi dalam aktivitas pereda nyeri atau nyeri untuk melihat manfaatnya. Sebagai contoh, berikut adalah beberapa teknik manajemen nyeri yang aktif [i]:

Apa itu Manajemen Nyeri Pasif?

Manajemen nyeri pasif, di sisi lain, biasanya adalah tindakan yang dilakukan oleh orang lain daripada oleh pasien. Ini berarti mereka tidak memerlukan pasien untuk mengeluarkan energi selama perawatan. Sebagai contoh, beberapa jenis manajemen nyeri pasif yang umum [ii] termasuk [iii]:

Dengan perawatan pasif, seringkali efektivitasnya hilang segera setelah perawatan berakhir (atau dalam hitungan hari atau minggu), sehingga perawatan harus terus efektif. Perawatan aktif sering dirancang untuk memiliki efek jangka panjang tetapi mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk melihat manfaat. Seperti yang Anda lihat, semua jenis aktivitas manajemen nyeri ini memiliki tempatnya dalam rencana manajemen nyeri yang menyeluruh. Idealnya, campurkan teknik aktif dan pasif untuk mendapatkan manfaat maksimal dan benar-benar meningkatkan kualitas hidup Anda.

> Sumber:

> Allison, Kay Cahill. Harvard Health Publications. Nyeri di Luar Botol Pil.

> Bressert, Steve, Ph.D. Psych Central. Dapatkah Teknik Relaksasi Membantu Nyeri Kronis?