Perencanaan dan Komunikasi Adalah Kunci Keintiman
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah gangguan pernapasan progresif yang tidak hanya memengaruhi pernafasan tetapi juga kehidupan seks Anda.
Sesak napas , salah satu keunggulan COPD, dapat sangat membatasi aktivitas yang dapat Anda lakukan, sementara batuk, lendir, dan kelelahan dapat meredam bahkan saat-saat paling bergairah sekalipun.
Pada akhirnya, segala sesuatu mulai dari kemampuan Anda mempertahankan ereksi hingga kecepatan yang Anda capai mencapai klimaks dapat terhambat oleh pembatasan udara ke paru-paru Anda.
Meskipun tidak dapat disangkal bahwa COPD dapat mempersulit kehidupan seks, seharusnya tidak menghentikannya. Dengan persiapan, komunikasi, dan wawasan, banyak pasangan dapat menemukan cara baru dan menarik untuk menikmati keintiman sambil bergerak melewati frustrasi yang dapat memberikan tekanan yang tidak semestinya pada kehidupan seks.
Mulai dengan Berkomunikasi
Komunikasi adalah fondasi dari hubungan baik apa pun. Pada akhirnya, Anda tidak dapat mengatasi masalah seksual kecuali Anda dapat berbicara lebih dulu. Ini mungkin hal yang tidak nyaman atau tidak biasa untuk dilakukan, tetapi menganggapnya sebagai langkah pertama untuk menemukan solusi nyata.
Jika Anda belum melakukannya, beri tahu pasangan Anda gejala mana yang Anda alami saat berhubungan seks dan apakah gejala itu terkait dengan posisi tertentu atau aktivitas yang berat.
Dengan demikian, Anda dapat mulai menemukan strategi untuk mengatasi tantangan ini. Mereka mungkin termasuk:
- Berbaring di sisi Anda selama hubungan seksual, yang tidak hanya lebih nyaman tetapi menggunakan lebih sedikit energi. Bermainlah dengan posisi dan cari tahu apa yang terbaik untuk Anda.
- Menyepakati untuk mengambil "nafas" sedikit jika seks menjadi terlalu berat.
- Berbicara saat berhubungan seks untuk memeriksa bagaimana orang lain pergi.
- Terlibat dalam saling masturbasi, fantasi, dan pijatan yang mungkin lebih sedikit daripada hubungan seksual atau seks oral.
- Mendorong mitra tanpa COPD untuk mengambil peran yang lebih aktif.
Tips untuk Perencanaan Ke Depan
Waktu adalah segalanya. Sementara COPD dapat mencegah Anda menikmati tingkat spontanitas yang sama seperti yang Anda alami di masa muda Anda, itu juga memungkinkan Anda untuk mempertimbangkan apa yang benar-benar penting bagi seks yang baik: mencari tahu apa yang pasangan Anda sukai. Dengan merencanakan ke depan daripada "menguasainya", Anda bisa menjadi strategis dalam cara memenuhi kebutuhan tersebut dalam keterbatasan fisik Anda.
Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
- Berencana untuk berhubungan seks ketika Anda beristirahat dan memiliki energi terbanyak. Hindari seks segera setelah makan berat karena efek post-prandia dapat membuat Anda merasa lelah.
- Pastikan kamar tidur berada pada suhu yang nyaman. Gunakan kipas atau AC agar Anda tidak terlalu panas.
- Hindari alkohol karena ini dapat merusak fungsi seksual sebanyak COPD.
- Untuk menghindari bronkospasme , gunakan bronkodilator segera sebelum berhubungan seks, dan simpan inhaler Anda di samping tempat tidur jika tiba-tiba terjadi gejolak.
- Anda juga harus mencoba membersihkan lendir sebelumnya menggunakan batuk terkontrol atau teknik postural lainnya.
- Jika Anda menggunakan oksigen tambahan , rencanakan untuk menggunakan jumlah yang sama saat berhubungan seks. Anda juga harus menggunakan tabung diperpanjang sehingga Anda lebih mampu bergerak.
- Jika mengalami disfungsi ereksi, bicarakan dengan dokter Anda tentang penggunaan Viagra (sildenafil) yang tepat . Beberapa penelitian menunjukkan bahwa obat tersebut tidak hanya meningkatkan kinerja seksual tetapi juga mengurangi pembatasan pernapasan.
Satu Kata Dari
Seks adalah lebih dari sekadar "momen". Pada akhirnya, kesehatan yang baik merupakan bagian integral dari seks yang baik, dan semakin Anda merasa, kehidupan seksual Anda akan semakin memuaskan.
Jika Anda tidak mampu mengikuti seks, fokuslah untuk meningkatkan kebugaran dan stamina Anda dengan program latihan yang terstruktur.
Melakukannya juga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan citra diri Anda, baik dalam kehidupan maupun saat berhubungan seks.
Anda harus selalu memberi saran kepada dokter Anda sebelum melakukan latihan rutin dan menanyakan apakah obat apa pun yang Anda minum dapat berkontribusi untuk libido rendah atau disfungsi ereksi. Mereka kadang-kadang melakukannya.
Akhirnya, ingat bahwa perubahan dalam kehidupan seks seseorang sering menjadi bagian dari proses penuaan yang normal dan tidak ada hubungannya dengan COPD. Apa pun tantangan yang Anda hadapi, jangan biarkan momok COPD menggantung Anda seperti awan. Dengan berbicara, bereksperimen, dan menyesuaikan rutinitas Anda, Anda dapat mengatasi banyak rintangan ini dan memasuki keseluruhan fase baru dalam kehidupan seks Anda.
> Sumber:
> Vitulo, P .; Stanziola, A .; Confolonieri, M. et al. "Sildenafil pada hipertensi pulmonal berat yang terkait dengan penyakit paru obstruktif kronik: uji klinis multicenter terkontrol acak." J Heart Lung Transplant. 2016; 36 (2): 166-74. DOI: 10.1016 / j.healun.2016.04.010.