Cara untuk Membuka Blokir Udara Jika Anda Memiliki COPD
Salah satu gejala khas penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah produksi lendir yang berlebihan . Tidak hanya dapat sekresi ini memblokir saluran udara yang sudah menyempit, mereka bisa menjadi tempat berkembang biak untuk infeksi seperti pneumonia bakteri.
Ada teknik yang dapat membantu mencegah hal ini. Ketika dilakukan dengan benar, mereka bisa sama pentingnya dengan aspek pengobatan PPOK seperti bronkodilator dan obat steroid.
1 -
Batuk TerkontrolBatuk terkontrol adalah teknik terapeutik yang melibatkan otot dada dan perut dengan cara yang meningkatkan pembersihan lendir.
Tidak seperti hacking yang menggunakan otot-otot dada lebih dari diafragma, batuk terkontrol berfokus pada menstabilkan otot inti untuk melibatkan diafragma lebih efektif.
Ada dua teknik yang bisa Anda gunakan:
- Batuk yang dalam sangat berguna bagi orang-orang yang kesulitan mengumpulkan batuk yang kuat dan produktif. Dengan teknik ini, Anda akan berada di tempat yang nyaman di kursi dengan kaki Anda di tanah. Membungkus lengan Anda di sekitar perut Anda, Anda akan menghirup dalam-dalam dan memancarkan batuk yang kuat sambil menekan lengan Anda dengan kuat terhadap otot perut Anda. Dengan menjaga bibir Anda mengeras dan bukannya lepas, Anda memaksa diafragma untuk melakukan lebih banyak pekerjaan.
- Huff batuk melibatkan mengambil nafas yang dalam dan lambat untuk mengisi penuh paru-paru. Kemudian, tegang otot perut Anda, Anda akan membuat tiga napas cepat dengan mulut terbuka, membuat suara "ha" dengan setiap napas yang keluar. Terus ulangi ini, pertahankan inti tubuh Anda, sampai Anda merasa lendir putus. Anda kemudian dapat mengambil batuk yang dalam untuk membersihkan paru-paru Anda.
2 -
Fisioterapi DadaChest physiotherapy (CPT) adalah teknik pembersihan yang dilakukan secara manual dengan pasangan atau sendirian dengan alat mekanis.
- CPT manual memadukan perkusi (di mana tangan yang ditangkupkan berulang kali bertepuk dada atau punggung) dan getaran (di mana tangan rata menggetarkan dinding dada) untuk melonggarkan lendir dan menyebabkan batuk. Teknik ini dapat dilakukan di beberapa posisi untuk memungkinkan gravitasi melakukan beberapa pekerjaan. Peran Anda sebagai penerima adalah menghirup dan menghembuskan napas perlahan dan penuh sampai lendir cukup longgar untuk dikeluarkan.
- Perangkat izin saluran udara adalah mesin genggam yang menggunakan getaran frekuensi tinggi, gelombang suara frekuensi rendah, dan teknik lain untuk memecah lendir. Mereka relatif murah, mudah digunakan, dan memungkinkan seseorang untuk membersihkan lendir tanpa perlu pasangan. Beberapa perangkat dikenakan seperti rompi, sementara yang lain mengharuskan Anda untuk bernapas ke dalamnya seperti seruling.
Kedua teknik pembersihan biasanya dilakukan secara rutin untuk menjaga saluran udara tidak terhalang. Tergantung pada tingkat keparahan gejala COPD, rutinitas dapat berlangsung dari 20 menit hingga satu jam untuk melakukan.
3 -
EkspektoranEkspektoran adalah jenis obat oral yang membantu memecah lendir sehingga dapat dengan mudah terbatuk. Ia melakukannya dengan merangsang saraf vagus di perut, yang meningkatkan sekresi saluran napas dan mengurangi viskositas lendir.
Ekspektoran juga dapat memblokir produksi musin, protein utama yang ditemukan dalam lendir.
Sementara ekspektoran over-the-counter seperti Robitussin atau Mucinex biasanya digunakan oleh orang-orang dengan COPD, mereka tidak secara resmi didukung dalam pedoman yang dikeluarkan oleh Global Initiative for Obstructive Lung Disease (GOLD). Penelitian saat ini tetap terbagi pada apakah obat dapat meningkatkan fungsi paru atau hasil jangka panjang pada orang yang hidup dengan penyakit tersebut.
Meskipun demikian, dokter akan siap meresepkan ekspektoran karena mereka tidak mungkin membahayakan dan dapat membantu meringankan eksaserbasi PPOK akut.
> Sumber:
> Ides, K .; Vissers, D .; De Backer, L et al. "Pembersihan saluran udara di COPD: Perlu menghirup udara segar? Sebuah tinjauan sistematis." COPD . 2011; 8 (3): 196-205. DOI: 10.3109 / 15412555.2011.560582.
> Zhang, T. dan Zhou. X. "Aplikasi klinis terapi ekspektoran pada penyakit saluran napas inflamasi kronis." Exp Ther Med. 2014; 7 (4): 763-67. DOI: 10.3892 / etm.2014.1494.