3 Teknik Dasar untuk Membersihkan Lendir dari Paru-Paru

Cara untuk Membuka Blokir Udara Jika Anda Memiliki COPD

Salah satu gejala khas penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah produksi lendir yang berlebihan . Tidak hanya dapat sekresi ini memblokir saluran udara yang sudah menyempit, mereka bisa menjadi tempat berkembang biak untuk infeksi seperti pneumonia bakteri.

Ada teknik yang dapat membantu mencegah hal ini. Ketika dilakukan dengan benar, mereka bisa sama pentingnya dengan aspek pengobatan PPOK seperti bronkodilator dan obat steroid.

1 -

Batuk Terkontrol
BSIP UIG / Getty Images

Batuk terkontrol adalah teknik terapeutik yang melibatkan otot dada dan perut dengan cara yang meningkatkan pembersihan lendir.

Tidak seperti hacking yang menggunakan otot-otot dada lebih dari diafragma, batuk terkontrol berfokus pada menstabilkan otot inti untuk melibatkan diafragma lebih efektif.

Ada dua teknik yang bisa Anda gunakan:

Lebih

2 -

Fisioterapi Dada
Terapi PEP Vibratory Acapella Flutter. Gambar milik Smiths Medical (Inggris Raya)

Chest physiotherapy (CPT) adalah teknik pembersihan yang dilakukan secara manual dengan pasangan atau sendirian dengan alat mekanis.

Kedua teknik pembersihan biasanya dilakukan secara rutin untuk menjaga saluran udara tidak terhalang. Tergantung pada tingkat keparahan gejala COPD, rutinitas dapat berlangsung dari 20 menit hingga satu jam untuk melakukan.

Lebih

3 -

Ekspektoran
Getty Images

Ekspektoran adalah jenis obat oral yang membantu memecah lendir sehingga dapat dengan mudah terbatuk. Ia melakukannya dengan merangsang saraf vagus di perut, yang meningkatkan sekresi saluran napas dan mengurangi viskositas lendir.

Ekspektoran juga dapat memblokir produksi musin, protein utama yang ditemukan dalam lendir.

Sementara ekspektoran over-the-counter seperti Robitussin atau Mucinex biasanya digunakan oleh orang-orang dengan COPD, mereka tidak secara resmi didukung dalam pedoman yang dikeluarkan oleh Global Initiative for Obstructive Lung Disease (GOLD). Penelitian saat ini tetap terbagi pada apakah obat dapat meningkatkan fungsi paru atau hasil jangka panjang pada orang yang hidup dengan penyakit tersebut.

Meskipun demikian, dokter akan siap meresepkan ekspektoran karena mereka tidak mungkin membahayakan dan dapat membantu meringankan eksaserbasi PPOK akut.

> Sumber:

> Ides, K .; Vissers, D .; De Backer, L et al. "Pembersihan saluran udara di COPD: Perlu menghirup udara segar? Sebuah tinjauan sistematis." COPD . 2011; 8 (3): 196-205. DOI: 10.3109 / 15412555.2011.560582.

> Zhang, T. dan Zhou. X. "Aplikasi klinis terapi ekspektoran pada penyakit saluran napas inflamasi kronis." Exp Ther Med. 2014; 7 (4): 763-67. DOI: 10.3892 / etm.2014.1494.

Lebih