Memahami Radikal dan Antioksidan Gratis

Radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil yang diproduksi ketika tubuh Anda memecah makanan, atau ketika tubuh Anda terkena radiasi atau kontaminan (seperti asap rokok).

Sementara tubuh terus-menerus menghasilkan radikal bebas sebagai akibat dari memecah makanan dan mengubahnya menjadi energi (dikenal sebagai adenosine triphosphate, atau ATP), kelebihan produksi radikal bebas dapat mengakibatkan stres oksidatif , sebuah proses destruktif yang diketahui merusak struktur sel tertentu seperti membran sel, DNA, dan protein.

Radikal Bebas dan Penyakit

Radikal bebas dan stres oksidatif telah ditemukan memainkan peran dalam pengembangan banyak penyakit, termasuk yang berikut:

Peran Antioksidan

Antioksidan adalah senyawa yang ditemukan dalam makanan dan diproduksi di dalam tubuh. Mereka memiliki kemampuan untuk menetralisir radikal bebas dan melindungi sel-sel kita dari kerusakan akibat stres oksidatif. Contoh antioksidan meliputi:

Raihlah Makanan Berwarna-Warni Pertama

Meskipun mungkin tergoda untuk meningkatkan asupan antioksidan, saat ini tidak ada bukti yang cukup untuk menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen antioksidan dapat mencegah penyakit. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi antioksidan dalam dosis tinggi - terutama beta-karoten dan suplemen vitamin E - sebenarnya dapat membahayakan kesehatan.

Terlebih lagi, Pusat Nasional untuk Kesehatan Komplementer dan Integratif memperingatkan bahwa antioksidan sintetik yang ditemukan dalam beberapa suplemen mungkin tidak menawarkan manfaat yang sama seperti antioksidan yang ditemukan secara alami dalam makanan. Makanan utuh mengandung berbagai nutrisi yang mungkin memiliki peran berbeda tetapi bekerja bersama untuk mendukung kesehatan.

Untuk meningkatkan asupan makanan kaya antioksidan, pilih buah dan sayuran berwarna-warni. Pigmen dalam makanan ini memiliki sifat antioksidan yang dapat menghentikan proses enzim yang terlibat dalam peradangan.

Merah: Tomat, semangka, grapefruit merah muda, paprika merah, apel merah, cranberry, ceri, raspberry, dan buah delima.

Oranye / Kuning: Wortel, ubi jalar, mangga, labu, labu, jeruk, nektarin, pepaya, persik, dan paprika kuning atau oranye.

Hijau / Kuning: Alpukat, paprika hijau, collard green, kale, bayam, mentimun, kiwi, kacang hijau, zucchini, brokoli, selada air, Swiss chard, bok choy, dan artichoke.

Putih: Bawang putih, jamur, bawang, daun bawang, pir, dan jahe.

Ungu: Blueberry, blackberry, terong, anggur merah atau ungu, buah prem, buah ara, dan plum.

Cobalah mengganti mie zucchini atau spaghetti squash untuk pasta biasa atau mie, ubi jalar untuk kentang, atau sebarkan alpukat dengan bersulang multigran, bukan mentega atau margarin. Sayuran seperti kale atau bayam dapat dijus atau ditambahkan ke smoothies.

Untuk bantuan lebih lanjut dalam memerangi stres oksidatif, Anda juga dapat mempertimbangkan untuk meningkatkan asupan zat kaya antioksidan seperti teh (hitam, hijau, putih, atau oolong), kakao, jamur obat (seperti reishi atau maitake), acai, atau goji berry .

Makanan seperti wheatgrass, tart cherries, chokeberry , dan bumbu dan rempah-rempah seperti kunyit dan kayu manis juga dapat berfungsi sebagai antioksidan.

Sumber:

Institut Kanker Nasional. Antioksidan dan Pencegahan Kanker: Lembar Fakta. Juli 2004.

Pusat Nasional Pengobatan Komplementer dan Alternatif. "Suplemen Antioksidan untuk Kesehatan: Suatu Pengantar". Publikasi NCCAM No. D450. Mei 2010.

Penafian: Informasi yang terdapat di situs ini ditujukan untuk tujuan pendidikan saja dan bukan merupakan pengganti saran, diagnosis atau perawatan oleh dokter berlisensi. Ini tidak dimaksudkan untuk mencakup semua kemungkinan tindakan pencegahan, interaksi obat, keadaan atau efek samping. Anda harus mencari perawatan medis yang tepat untuk masalah kesehatan apa pun dan konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menggunakan pengobatan alternatif atau mengubah rejimen Anda.