Makanan untuk Makan dan Hindari Saat Gejala Mogok
Ketika berhadapan dengan berbagai gejala sindrom iritasi usus (IBS ) yang berbeda (dan sering berlainan), sulit untuk mengetahui makanan apa yang Anda bisa dan tidak bisa makan dengan aman. Meskipun orang-orang akan sering fokus pada jenis makanan yang harus mereka hindari, itu sama pentingnya untuk menemukan makanan yang benar-benar dapat membantu meningkatkan gejala Anda.
Berikut adalah beberapa tips praktis yang dapat membantu jika Anda menemukan diri Anda menderita IBS (IBS-C) yang didominasi konstipasi , IBS (IBS-D) dominan diare , atau IBS-M tipe alternating (IBS-M) :
1 -
Makanan yang Harus Dihindari Jika Anda SembelitJika Anda mengalami konstipasi, hal terakhir yang Anda butuhkan adalah makan apa pun yang mengikat. Untuk tujuan ini, berikut beberapa makanan utama yang perlu Anda hindari:
- Apa pun yang dibuat dengan tepung putih, terutama roti putih dan makanan panggang yang dibuat dengan lemak terhidrogenasi
- Daging olahan termasuk bacon, bologna, sosis, dan hot dog
- Makanan yang digoreng (termasuk makanan berlabel "oven-fried")
- Keripik apapun
- Produk susu seperti keju, krim asam, es krim, dan susu murni
- Daging merah
- Pisang
- nasi putih
2 -
Makanan untuk Makan Jika Anda SembelitJika Anda menderita sembelit, Anda harus makan makanan yang membuat sistem Anda bergerak. Kunci untuk ini adalah serat pencernaan, juga dikenal sebagai serat kasar.
Terutama berguna adalah jenis yang dikenal sebagai serat tidak larut yang tidak larut dalam air melainkan menyerap air saat melewati usus, melunakkan tinja dalam proses.
Sumber makanan terbaik untuk ini adalah:
- Buah-buahan segar (yang terbaik termasuk buah beri, persik, aprikot, buah prem, dan rhubarb)
- Biji-bijian utuh yang meliputi roti gandum utuh dan oat matang, beras merah, gandum utuh, quinoa, atau barley
- Sayuran segar
- Buah kering, terutama plum dan kismis
- Jus Prune
- Kacang dan kacang
Kacang-kacangan dan kacang-kacangan (seperti buncis, kedelai, kacang, kacang navy, dan kacang merah) adalah sumber serat yang baik tetapi juga pada daftar makanan FODMAP yang tinggi yang dapat memicu gejala IBS-D jika Anda makan terlalu banyak.
3 -
Makanan yang Harus Dihindari Jika Anda Mengalami DiareJika Anda mengalami diare, hal terakhir yang Anda inginkan adalah makan makanan yang dapat memperburuk kondisi Anda atau menyebabkan kejang usus yang menyakitkan.
Beberapa makanan yang harus dihindari termasuk:
- Produk susu, terutama keju tinggi lemak, es krim, susu, krim, dan krim asam
- Makanan yang lembut atau makanan dengan saus
- Makanan yang digoreng
- Makanan bebas gula yang dibuat dengan pemanis buatan termasuk permen, permen karet, dan soda diet
- Makanan penghasil gas seperti kacang, brokoli, kubis, kembang kol, bawang, persik, pir, dan buah prem
- Buah kering
- Kopi berkafein, teh, atau soda
- Minuman berkarbonasi
- Alkohol
4 -
Makanan untuk Makan Jika Anda Mengalami DiareDiet BRAT dasar, hambar (terdiri dari pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang) sering direkomendasikan untuk membantu mengikat kotoran yang longgar atau berair. Namun, diet ketat tidak boleh digunakan sebagai sesuatu yang lebih dari sekadar solusi jangka pendek karena dapat menghilangkan nutrisi yang sangat dibutuhkan.
Untuk tujuan ini, Anda ingin menyusun diet yang lebih seimbang yang terdiri dari makanan berikut:
- Pisang
- nasi putih
- Roti panggang putih (bukan gandum utuh)
- Kentang tumbuk
- Butternut, labu, acorn squash, dan labu musim dingin lainnya
- Ayam kukus, panggang, ayam panggang atau daging tanpa lemak
- Yogurt atau kefir dengan budaya bakteri hidup
- Kaldu ayam
- Farina, oatmeal, atau krim gandum
- Sayuran segar
- kue pretzel
- Makanan fermentasi seperti sauerkraut, kimchi, atau acar yang memiliki efek probiotik
- Minuman olahraga untuk mencegah dehidrasi dan mengganti elektrolit
> Sumber:
> Barr, W. dan Smith, A. "Diare Akut pada Dewasa." Am Fam Physician. 2014; 89 (3): 180-9.
> Gibson, P. and Shepherd, S. "Manajemen pola makan berdasarkan bukti dari gejala gastrointestinal fungsional: Pendekatan FODMAP." J Gastroenterol Hepatol. 2010; 25: 252-8. DOI: 10.1111 / j.1440-1746.2009.06149.x.
> Mueller-Lissner, S. dan Wald, A. "Sembelit pada orang dewasa." Bukti Klinik BMJ . 2010; 2010: 0413. PMCID: PMC3217654.